Schizophrenia Vs Alzheimer

. Sabtu, 07 Maret 2009
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks
Aku abis baca ( lagi.. ) novelnya Raditya Dika, yang "Bukan Binatang Biasa" itu tuuuh.. Pas lagi asik - asiknya baca salah satu cerita gokil bin ajaebnya si Bang Radit, aku nemuin kata - kata yang masih asing gitu deh, ditelinga ku.
Schizophrenia.. (???) dan Alzheimer .. (???)
Duh, jari - jari ku ajah pada keriting nulis dua kata ituh. Yah, maklumlah.. kan bukan anak kedokteran, hehehe..
Kalo' katanya bang Radit seh, orang yg mengalami penyakit - penyakit itu biasa di bilang mempunyai kepribadian ganda. Aku jadi makin penasaran, en akhirnya aku gooling deh.. sambil bilang "Ahhaaa!! Kan ada internet..?!"
Setelah "tanya sama om google" .. ternyataaaa..
Schizophrenia adalah kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya tidak berfungsi, dan telah dikenal orang disepanjang sejarah.
Orang dengan schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka.
Schizophrenia terbentuk secara bertahap dimana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadi schizophrenia akut. Periode schizophrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang meliputi halusinasi, penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir.
Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim.
Orang dengan schizophrenia dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Dalam beberapa kasus, schizophrenia menyerang manusia usia muda antara 15 hingga 30 tahun, tetapi serangan kebanyakan terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Schizophrenia bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin, ras, maupun tingkat sosial ekonomi. Diperkirakan penderita schizophrenia sebanyak 1 % dari jumlah manusia yang ada di bumi.
Schizophrenia tidak bisa disembuhkan sampai sekarang. Tetapi dengan bantuan Psikiater dan obat-obatan, schizophrenia dapat dikontrol. Pemulihan memang kadang terjadi, tetapi tidak bisa diprediksikan. Dalam beberapa kasus, penderita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Keringanan gejala selalu nampak dalam 2 tahun pertama setelah penderita diobati, dan berangsur-angsur menjadi jarang setelah 5 tahun pengobatan. Pada umur yang lanjut, di atas 40 tahun, kehidupan penderita schizophrenia yang diobati akan semakin baik, dosis obat yang diberikan akan semakin berkurang, dan frekuensi pengobatan akan semakin jarang

Sedangkan Alzheimer adalah jenis kepikunan yang 'mengerikan' karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari.
Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), Alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-parietal dan frontalis. "Demensia Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak," Mereka yang rentan terserang kepikunan Alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinab bila memiliki faktor risiko keturunan.Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Pasien biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah parah.

Haduuuw.. ternyata dua penyakit --yang berhubungan sama otak-- di atas mengerikan juga ya?!
Sebenernya masih banyak lagi sih artikel - artikel yang aku dapat tentang dua penyakit otak tersebut, tapi ga mungkin kan ku tulis semuanya disini. So, bisa di liat di :
Suara Karya Online
Kompas.Com
IMS (Indonesia Mobile Sistem)

2 komentar:

  1. halo....salam kenal...

    BalasHapus
  2. Whoalah Miii...Tumben Penuh Banget Postingannya...hehe..
    Wah...Q keduluan ma Mba Casual Cutie neh...Mantep Loh Blognya Mhi,Keren,Berisi, n menambahilmu Pengetahuan di bidang khusus....Kamu Mesti Berkunjung kesana....Bisa Banyak Belajar...haha..Peace...

    C H A L I E F O R E V E R

    BalasHapus

Jangan di baca aja mas bro, mbak sist.. Tolong di komen, demi kelangsungan pembangunan blog ini.. *halah opo tho iki* Makasih banyak buat yang bersedia meluangkan waktu untuk baca dan komen.. ^^