Bagiku jendela tak hanya berfungsi sebagai tempat bertemunya udara yg maksa pengen masuk kedalam kamarku dan udara yg udah bosen berputar" didalamnya, tetapi jendela ini tempat nongkrong paling keren dan udah banyak mencatat berbagai macam 'kegilaan' ku selama di istanaku itu.
Cuaca di kota ku yang sering galau (tiba-tiba hujan--tiba-tiba panas) membuatku malas beranjak dari kamar, beranjak dari kasurku yg walaupun bukan springbed dan bantalku yg bukan bantal bulu angsa serta selimut yg tak setebal bedcover, tetap memaksa ku untuk tinggal dan beguling-guling-ria bersama 'mereka'. Pernah niatku untuk pergi kekampus yg sudah bulat digagalkan dengan hujan dadakan yg deras. Dan aku hanya bisa menatap penuh duka dibalik jendela. Aku bukan pengendara roda 4 yang bisa tetap tenang walau hujan badai sekalipun, hehe, cuma seorang dengan motor bututnya yg males keluar rumah dan memilih tetap tinggal di kamarku istanaku itu. Mau marah tapi sama siapa coba? Sama Dia yang menurunkan hujan? Astagfirullah.. Hujan itu anugrah.. Dan kita harus bersyukur. *alesan si mhiy aja,,biar ga dibilang males ngampus*
Dari jendela itu pula aku bisa menemukan unsur melankolis dari diriku yg sedikit preman ini.. hahaha
Kebiasaan menyendiri saat malam datang dan galau menyerang, emang enak banget dibawa duduk di depan jendela kamarku ini. Memandang bintang, sampai telponan bareng kekasih nun jauh disana dan sahabat-sahabat juga ku lakukan di sini. Ketawa-ketiwi, menggila bareng sahabat lama, bahkan sampai nangis-nangis bombay semua aku luapkan disini.
Itu tempat favoritku.
Sudut milikku dan hanya milikku.
Bagai sebuah prasasti yg mencatat kejadian bersejarah.
Itu jendelaku!
0 komentar:
Tolong tinggalkan jejak kamu berupa komentar, kripik dan saran.. Makasih.. ^^v
Jangan di baca aja mas bro, mbak sist.. Tolong di komen, demi kelangsungan pembangunan blog ini.. *halah opo tho iki* Makasih banyak buat yang bersedia meluangkan waktu untuk baca dan komen.. ^^